Mitos Asuransi Jiwa

Mengawali ulasan singkat ini, penulis terlebih dahulu mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang mungkin terjadi. Baik sengaja atau tidak sengaja. Tidak ada maksud merugikan pihak lain.
Asuransi” suatu kata yang ditakuti, dihindari, skeptis, menyakitkan oleh banyak orang di Indonesia. Mungkin Anda adalah salah satunya. Atau Anda menyukai Asuransi? Mungkin ulasan sederhana berdasarkan pemahaman dan pengalaman pribadi penulis dapat merubah pola pikir Anda atau semakin membuat Anda yakin dengan Asuransi.
Tahukah Anda bahwa “asuransi” hanya sebuah istilah, kata lain dari asuransi dengan mudah diartikan sebagai persiapan, berjaga-jaga, mempersiapkan diri. Tahukah Anda bahwa tanpa Anda sadari sesungguhnya Anda telah berasuransi?
  • Yang paling sederhana adalah Anda menoleh ke kanan kiri sebelum menyeberang jalan, atau setidaknya Anda melihat apakah kondisi jalan baik untuk dilalui? Itulah asuransi.
  • Ada ban cadangan di mobil Anda? Itulah asuransi.
  • Untuk masuk ke rumah Anda ada pagar yang tergembok, ada pintu rumah yang memiliki lebih dari satu kunci? Itulah asuransi.
  • Mobil Anda memiliki Alarm? Itulah asuransi.
  • Sepeda motor Anda ada kunci ganda? Itulah asuransi.
  • Sepeda angin Anda ada kunci gembok? Itulah asuransi.
  • Dirumah Anda ada lilin atau senter? Itulah asuransi.
  • Di mobil Anda ada senter? Itulah asuransi.
  • Jendela rumah Anda berteralis? Itulah asuransi.
  • Ketika Anda naik kendaraan dan berbelok Anda memberi tanda? Itulah asuransi.
  • Anda rutin ke bengkel untuk mengecek kendaraan Anda? Itulah asuransi.
  • Ada payung di rumah dan di mobil? Itulah asuransi.
  • Ada lampu cadangan di rumah dan di mobil? Itulah asuransi.
  • Ada obat-obatan sederhana di rumah? Itulah asuransi.
  • Ada kotak P3K di rumah dan mobil? Itulah asuransi.
  • Dan masih banyak lagi.
Jika ban kendaraan Anda ada ban candangan, kenapa bagi kesehatan Anda sendiri yang jauh lebih mahal dari harga sebuah ban, Anda tidak mengasuransikannya? pikirkan ulang! Suatu hal yang sederhana tapi berdampak besar. Itulah Asuransi.
Suatu studi perilaku konsumen sederhana dapat Anda lakukan. Jujurlah pada diri Anda dalam tes sederhana ini. Dalam waktu 60 detik sebutkan KEBURUKAN atau KEKURANGAN orang yang Anda kenal, atau orang yang ada di sekitar Anda, satu orang saja. Dalam waktu yang sama sebutkan KEBAIKAN atau KELEBIHANNYA. Tuliskan dalam sebuah kertas, hitung berapa jumlah masing-masing bagian, tentu bagian KEBURUKAN atau KEKURANGAN berjumlah lebih banyak.
Mengapa demikian? Otak manusia memang cenderung mudah mengingat, kreatif terhadap apa yang buruk daripada yang baik. Jika penulis salah maka tidak ada orang di penjara, karena tidak ada sekolah yang mengajarkan keburukan. Tetapi kenapa ada saja individu yang “kreatif” dalam berbuat jahat dengan berbagai alasan dibelakangnya?
Rubah cara berpikir Anda tentang Asuransi, maka hidup Anda dan keluarga akan berubah!
Berikut adalah kumpulan mitos populer berkaitan dengan Asuransi.
  1. Orang yang masih lajang dan muda tidak membutuhkan asuransi.
    Suatu pertanyaan sederhana : Adakah orang yang mengalami kerugian ketika kita meninggal dunia? Bagaimana pun juga, meskipun kita tidak bergantung pada orang lain, kita tetap akan meninggalkan utang kartu kredit, cicilan rumah, pinjaman tunai, dan berbagai beban lain hingga yang paling sederhana biaya pemakaman.
    Semakin awal, atau semakin muda Anda membeli asuransi, Anda bisa mendapatkan premi yang lebih rendah. Asuransi akan menjamin biaya-biaya yang Anda keluarkan bila Anda mengalami masalah kesehatan. Masih berpikir ulang?
  2. Hanya orang yang sudah mempunyai anak atau keluarga yang butuh asuransi.
    Menurut Michael Bonevento,
    senior financial advisor di Ameriprise Financial Services, Inc., mereka yang menikah mungkin punya kewajiban membeli asuransi. Meskipun begitu, ada banyak contoh dimana para lajang juga memiliki asuransi.
    Ketika si lajang datang dari keluarga yang kurang dalam hal ekonomi, ia bisa meninggalkan sejumlah dana dari klaim asuransi untuk keluarga bila terjadi masalah. Jadi, ia memilki asuransi untuk memastikan keluarganya tidak mengalami masalah keuangan saat ia meninggal dunia.
  3. Jika perusahaan memberikan asuransi, untuk apa lagi membeli asuransi?
    Banyak perusahaan yang menyediakan asuransi untuk karyawannya, yang nilainya biasanya setara dengan gaji satu tahun. Hal ini mungkin saja merupakan benefit bagi Anda, tetapi bagaimana jika Anda tak bekerja lagi di perusahaan tersebut? Bukankah Anda tak bisa meramal kapan Anda akan mengalami risiko-risiko yang mungkin terjadi? Bagaimana jika secara tiba-tiba perusahaan bangkrut? Bagaimana jika mendadak Anda harus dirawat di rumah sakit?
    Akan terlambat jika Anda baru membeli asuransi ketika sudah membutuhkannya untuk mengantisipasi kerugian uang yang mungkin muncul akibat risiko itu.
  4. Asuransi jiwa umumnya terlalu mahal
    Anda akan diberi pilihan untuk biaya premi yang sesuai dengan kemampuan Anda. Premi yang dipilih orang yang masih muda tentu akan lebih rendah daripada orang yang berusia lebih. Nilai premi ini bisa Anda tingkatkan ketika kondisi keuangan Anda semakin baik. Umumnya bayar perbulan lebih meringankan.
    Tapi waspadai hal ini, ada perusahaan asuransi yang menerapkan semacam biaya tambahan bila bayar perbulan, sebaliknya bila bayar tahunan tidak kena. Pelajari baik-baik ketentuan yang berlaku pada perusahaan tersebut.
  5. Semua kebijakan asuransi sama.
    Masing-masing perusahaan atau produk pasti punya kelebihan dan kekurangan, yang diwujudkan dalam bentuk ketentuan. Ketentuan tersebut mungkin menggunakan istilah yang sama, namun substansi mengenai apa yang dilindungi bisa berbeda. Jadi saat Anda membeli produk asuransi, jangan sekadar mempertimbangkan harganya saja. Bacalah baik-baik kebijakan yang diberikan agar Anda tidak merasa ditipu belakangan.
  6. Ibu rumah tangga tidak perlu membeli asuransi.
    Ibu rumah tangga mungkin tidak memiliki penghasilan, tetapi Ibu rumah tangga tentu tetap harus menyediakan yang dibutuhkan oleh keluarga. Misalnya, kesehatan anak, kebutuhan sandang-pangan, pendidikan moral, dan lain sebagainya. Bayangkan bila suami mendadak meninggal dunia, atau tak mampu bekerja lagi, kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu harus Anda penuhi sendiri. Nah, asuransi jiwa dapat menjamin keamanan ekonomi Anda saat pasangan tidak lagi hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda.
  7. Membeli asuransi itu rumit.
    Memang dibutuhkan waktu untuk memproses pembelian asuransi Anda, termasuk persetujuan permintaan asuransi yang Anda ajukan. Saat ini agent atau financial planner sudah menerapkan pola jemput bola. Artinya agent yang mendatangi Anda dan mengurus segala keperluan dokumentasi. Bila kurang jelas dengan hak-hak dan kewajiban Anda, Anda juga bisa mengaksesnya sendiri melalui website. Jika masih kurang jelas, Anda bisa bertemu dengan agent Anda.

Sampaikan keberatan, keraguan, masalah yang Anda alami berkaitan dengan Asuransi. Muhammad mencoba menjawab semudah mungkin. Bila ada salah kata penulis tidak bermaksud merugikan pihak lain. Mohon maaf sebesar-besarnya bila ada keslahan. Mohon isi form untuk mendapatkan solusi atas masalah asuransi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *